Microsoft Corp berminat membeli Yahoo Inc, perusahaan yang gagal diambilalihnya pada tahun 2008 lalu. Kali ini, menurut sumber Reuters, Microsoft bersama beberapa perusahaan lain melirik Yahoo lagi yang diperkirakan memiliki nilai US$20 miliar.

Perusahaan-perusahaan lain tersebut seperti Providence Equity Partners, Hellman & Friedman and Silver Lake Partners, raksasa Alibaba dari China, dan perusahaan investasi DST Global dari Rusia. Microsoft sendiri kemungkinan mencari rekan untuk memburu bersama kepemilikan Yahoo. Namun, seorang pemimpin Microsoft menyatakan, belum ada putusan mengenai Yahoo ini.

Satu kubu di dalam Microsoft yang berpendapat pembelian ini bakal bagus menyatakan, kepemilikan atas Yahoo akan menyapu habis kompetitor AOL Inc  dan akan menciptakan sebuah portal kuat yang akan menawarkan produk lebih pada pemirsa, pengiklan dan pengguna akhir.

Tahun 2008, Microsoft bahkan berani menawar US$47,5 miliar atau US$33 per saham. “Nilai Yahoo tak berkembang bertahun-tahun dan beberapa eksekutif (Microsoft) merasa harus membeli sesuatu yang melihat ke depan,” kata seorang eksekutif Microsoft yang tak mau disebut namanya.

Namun proses penjualan Yahoo masih terlalu dini. Penasihat keuangan perusahaan ini masih menyiapkan kertas posisi untuk dikirim ke yang berminat.

Perbedaan Budaya

Namun rencana pembelian Yahoo oleh Microsoft ini mengingatkan publik akan sikap antagonistik CEO Microsoft Steve Ballmer dengan Yahoo. Microsoft juga dikenal luas tak pernah sukses melakukan integrasi skala luas semacam ini.

Pembelian biro iklan AQuantive oleh Microsoft pada 2007 senilai US$6 miliar bahkan disebut gagal. Kesepakatan membeli Skype juga belum selesai proses integrasinya.

Microsoft juga lamban dalam pertarungan dengan Google yang mendominasi periklanan. Angka dari comScore, Google menguasai 64,8 persen pasar pencarian Amerika Serikat, Yahoo 16,3 persen dan Microsoft 14,7 persen. Artinya, gabungan Yahoo dengan Microsoft pun belum bisa menandingi kedigdayaan Google. (Vivanews.com)